Apa aturan penganggaran 50/30/20 itu?

Terlepas dari kenyataan bahwa aturan penganggaran 50/30/20 diketahui banyak orang dan sepertinya merupakan rekomendasi yang agak lama untuk literasi finansial, aturan itu ditemukan belum lama ini — hanya 17 tahun yang lalu. Pada tahun 2005, Senator AS Elizabeth Warren dan putrinya Amelia menerbitkan buku Money Plan for Life, di mana aturan anggaran 50/30/20 pertama kali dinyatakan dengan jelas.

Mari kita lihat apa inti dari aturan ini dan bagaimana menggunakannya!

Dasar

Jadi, penganggaran 50/30/20 berarti anda harus membagi semua pendapatan anda menjadi tiga bagian — 50% untuk kebutuhan dasar, 20% untuk tabungan dan 40% untuk keinginan lain. Manajemen finansial seperti itu akan memungkinkan tidak hanya menghindari hutang, tetapi juga untuk mengumpulkan modal secara efektif.

50% —Untuk kebutuhan dasar

Kategori ini mencakup pengeluaran wajib: tagihan untuk apartemen, utilitas, pinjaman, transportasi umum, serta hal-hal yang tanpanya anda tidak dapat bertahan hidup. Hal untuk keperluan bertahan hidup meliputi:

• makanan;
• obat-obatan;
• pakaian, etc.

Terkadang asuransi jiwa, kesehatan, dan properti masuk ke daftar ini.

30% — Untuk daftar keinginan

Dalam aturan 50/30/20, kategori terakhir mencakup bonus yang membuat hidup lebih menyenangkan, lebih seru dan bervariasi. Seseorang pasti tidak akan mati tanpa hal hal tersebut — anda dapat hidup tanpa langganan Netflix atau YouTube, restoran atau tas baru.

Tidak seperti kebutuhan dasar, keinginan tambahan ini lebih mudah dikelola. Misalnya, anda dapat membeli langganan gym yang sedang trendi, atau anda dapat memilih gym yang lebih sederhana atau bahwa berolahraga di rumah. Atau daripada pergi ke restoran Italia yang mahal, buat saja risotto di rumah.

20% — Untuk menabung

Dan terakhir, ketika menggunakan rekomendasi penganggaran 50/30/20, ingatlah untuk menyisihkan 20% dari penghasilan anda. Pertama-tama, ada baiknya menabung untuk safety net(jumlah dimana anda dapat hidup selama sekitar enam bulan tanpa penghasilan atau membayar biaya tak terduga yang besar). Setelah mengumpulkan jumlah yang diperlukan, anda dapat beralih ke tabungan untuk pembelian besar atau bahkan investasi, seperti deposito bank, bursa saham atau bahkan aset kripto.

Bagaimana cara menerapkan aturan ini?

Jika anda memutuskan untuk mencari tahu apa itu aturan 50/30/20 dan bagaimana menggunakannya secara efektif, ikutilah langkah-langkah berikut:

1. Hitung penghasilan bulanan anda, dengan memperhitungkan gaji tetap, dividen saham, pekerjaan paruh waktu, dan semua sumber dana potensial.
2. Mengalokasikan kembali pengeluaran ke anggaran baru, hitung dengan tepat berapa banyak yang dapat anda belanjakan untuk daftar kebutuhan dasar, daftar keinginan, dan tabungan.
3. Cari tahu apakah anda dapat mengoptimalkan keinginan anda untuk menghabiskan lebih sedikit untuk hal-hal yang tidak perlu dan menghemat lebih.

Dan, tentu saja, jangan berlebihan mengikuti skor. Bahkan jika anda secara kasar mengikuti rekomendasi penganggaran 50/30/20, anda akan menyadari betapa efektifnya mengelola pendapatan.

Risiko apa yang dimiliki aturan 50/30/20?

Jika anda akan menggunakan perhitungan aturan 50/30/20, anda harus mempertimbangkan beberapa risiko:

• Tidak semua orang memiliki pendapatan yang cukup untuk menabung 20% tanpa mengurangi kualitas hidup — misalnya, jika anda membelanjakan lebih dari 50% untuk pengeluaran pokok, maka bagian tabungan dapat sedikit dikurangi (hingga 10-15%);
• Cukup mudah untuk “menipu” diri sendiri dengan membagikan pengeluaran — misalnya, makanan jelas merupakan salah satu kebutuhan dasar, tetapi menunya bisa sangat berbeda (anda pasti tidak dapat melakukannya tanpa sarapan lengkap, makan malam mewah, bir dan keripik untuk pertandingan sepak bola jelas ada di daftar keinginan);
• Bagian tabungan harus bergantung pada tujuan akhir (jika anda menabung untuk rumah atau mobil, maka 20% tidak mungkin cukup, dan anda harus menabung hingga 30%).

Maka dari itu, bahkan aturan yang mendasar dan sederhana seperti 50/30/20 memerlukan perhatian untuk analisis kebutuhan individu dan optimalisasi untuk gaya hidup dan keadaan tertentu.